Senin, 29 November 2010

Syariat Islam Mengenai Cinta & Menikah Tanpa Cinta

Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala di dalam jiwa manusia, yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya. Sebagaimana Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar 
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”  
(QS. Ar Rum: 21)  

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor, 
karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. 
Ada bingkai yang suci dan halal
dan ada bingkai yang kotor dan haram.
Cinta mengandung segala makna kasih sayang, keharmonisan, penghargaan dan kerinduan, disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka, lapang dan sempit.

Cinta Adalah Fitrah Yang Suci 
Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.
Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , 
dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.
Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.

Menikah Tanpa Cinta 
Adakalanya sebuah pernikahan terjadi tanpa dilandasi oleh cinta. Mereka berpendapat bahwa cinta itu bisa muncul setelah pernikahan. Islam memandang bahwa faktor ketertarikan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan begitu saja.Islam melarang seorang wali menikahkan seorang gadis tanpa persetujuannya dan menghalanginya untuk memilih lelaki yang disukainya seperti yang termuat dalam Al Qur’an dan Al Hadist
Firman Alloh Subhanallohu wa Ta’ala, yang artinya:  
“Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka kawin dengan bakal suaminya”
(QS. Al Baqarah: 232)
“Dari Ibnu Abbas rodhiyallahu anhu , bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam , lalu ia memberitahukan bahwa ayahnya telah menikahkannya padahal ia tidak suka , lalu Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam memberikan hak kepadanya untuk memilih”  
(HR Abu Daud)
Karena yang menjalani sebuah pernikahan adalah kedua pasangan itu bukanlah wali mereka.
Selain itu seorang yang hendak menikah hendaknyalah melihat dahulu calon pasangannya seperti termuat dalam hadist: “Apabila salah seorang dari kamu meminang seorang wanita maka tidaklah dosa atasnya untuk melihatnya, jika melihatnya itu untuk meminang, 
meskipun wanita itu tidak melihatnya”  
(HR. Imam Ahmad)
Memang benar dalam beberapa kasus, pasangan yang menikah tanpa didasari cinta bisa mempertahankan pernikahannya. Tapi apakah hal ini selalu terjadi, bagaimana bila yang terjadi adalah sebuah neraka pernikahan, kedua pasangan saling membenci dan saling mencaci maki satu sama lain. Sebuah pernikahan dalam islam diharapkan dapat memayungi pasangan itu untuk menikmati kehidupan yang penuh cinta dan kasih sayang dengan mengikat diri dalam sebuah perjanjian suci yang diberikan Alloh Subhanallohu wa Ta’ala. Karena itulah rasa cinta dan kasih sayang ini sudah sepantasnya merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum kedua pasangan mengikat diri dalam pernikahan. Karena inilah salah satu kunci kebahagian yang hakiki dalam mensikapi problematika rumah tangga nantinya.

Keajaiban Silaturrahmi

Selain karena jarak yang mungkin jauh membentang, kesibukan pun menjadi salah satu sebab tidak terbangunnya hubungan silaturrahim dengan baik. Ada setumpuk arsip dan kertas-kertas kerja yang perlu segera diselesaikan.

Biasanya, orang seperti ini akan segera menelpon, 
“Aduh, maaf, saya tidak bisa hadir.....” 
Dan segera menutup pembicaraan dengan sebuah permintaan yang dikiranya cukup melegakan, 
“Salam saja buat semuanya!”

Yah, pekerjaan dan kesibukan adalah senjata utama yang dapat menghalangi Anda dari keinginan untuk bersilaturrahmi.Padahal, dengan selalu menjalin tali silaturrahim, Anda telah berinvestasi untuk kebahagiaan Anda dunia dan akhirat.

Wasiat Penutup Para RasulMenyambung tali silaturrahim adalah wasiat penutup para rasul. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,

اِتَّقُوْا اللهَ وَصِلُوْا أَرْحَامَكُمْ
“Takutlah kepada Allah dan sambunglah tali silaturrahim.” 
(HR. Baihaqi. Dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani).

Juga sabda beliau, “Sebarkan salam, sambunglah tali silaturrahim, shalatlah di malam hari di saat manusia terlelap tidur, niscaya kamu akan masuk surga dengan selamat.” 
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Sabda beliau, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).

KEUTAMAAN MENYAMBUNG TALI SILATURRAHIMA. 
Pahala di DuniaPahala yang akan dipetik oleh seseorang
yang menyambung tali silaturrahim di dunia adalah:
1. Dilapangkan rezekinya

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa yang senang agar dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, 
maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Bukhari).
Ternyata, melupakan silaturrahim dengan alasan sibuk mencari rezki, 
malah menjadikan rezki kita sempit.

2. Orang yang menyambung tali silaturrahim biasanya tidak akan menemui masa sulitNabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Tidaklah sebuah keluarga yang gemar menyambung tali silaturrahim kemudian mereka akan meminta-minta.” 
(HR. Ibnu Hibban, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Perbanyaklah silaturrahim, maka Allah akan mencukupi Anda.

3. Dipanjangkan umurnyaNabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيْدُ فِيْ الْعُمْرِ ، وَصَدَقَةُ السِّرَّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ
“Silaturrahim dapat menambah umur, 
sedangkan sedekah dengan sembunyi-semunyi dapat meredam murka Allah.” 
(HR. Ath-Thabrani, dinyatakan hasan oleh Al Albani).

4. Akan diperbanyak anak keturunannyaNabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, 
“Sesungguhnya ketaatan yang akan disegerakan pahalanya adalah menyambung tali silaturrahim, bahkan sekiranya sebuah keluarga saling menyambung tali silaturrahim, meskipun mereka durhaka, akan dilimpahkan harta benda mereka dan diperbanyak anak keturunan mereka.” 
(HR. Ahmad dan Abu Dawud, dinyatakan shahih oleh Al Albani).
Silaturrahim, rupanya bisa jadi tips bagi Anda yang ingin segera mendapatkan keturunan. 
Selamat mencoba.

5. Dimakmurkan negerinyaDalam sebuah sabdanya, baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengingatkan kita tentang salah satu keutamaan menyambung tali silaturrahim, 
“Menyambung tali silaturrahim adalah akhlak yang baik, dan berbuat baik kepada tetangga dapat memakmurkan negeri dan menambah umur.” 
(HR. Ahmad, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Barangkali, di antara penyebab mengapa negeri ini sering dilanda bencana adalah karena penduduknya tak lagi menjalin tali silaturrahim. Sibuk dengan urusan pribadi, menjadikan kita lupa saling sapa dan saling mengunjungi.

6. Allah akan menyambungnyaBarangsiapa yang disambungkan oleh Allah Subhaanahu Wata'ala, maka tidak akan terputus sama sekali. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Allah berfirman kepada tali silaturrahim, 
“Tidakkah engkau ridha bila Aku sambung seseorang yang menyambungmu?” 
(HR. Bukhari dan Muslim).

7. Ketaatan yang akan disegerakan pahalanyaNabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Sambunglah tali silaturrahim kalian. Sesungguhnya tiada sebuah pahala pun yang akan disegerakan (pemberiannya) dibanding dengan pahala menyambung tali silaturrahim.” 
(Shahih at-Targhib no. 2516).

8. Menghindarkan sebab-sebab su’ul khatimahRasulullah ? bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya, dilapangkan rezekinya dan dihindarkan dari su’ul khatimah, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung tali silaturrahim.” 
(HR. Ahmad dan Al Hakim, dishahihkan al Albani).

B. Pahala di Akhirat1. Menjadi benteng baginya di dalam kuburNabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,“Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya jenazah akan mendengar suara terompah kalian ketika kalian pergi meninggalkannya. Apabila ia seorang mukmin, maka (pahala) shalat berada di kepalanya, (pahala) zakat berada di sebelah kanannya, (pahala) puasa berada di sebelah kirinya. Sedangkan (pahala) amalan-amalan kebaikan berupa sedekah, silaturrahim, kemakrufan, dan berbuat baik kepada manusia akan berada di kakinya. Ia akan didatangi (malaikat) melalui kepalanya, maka shalat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi melalui sebelah kanannya, maka zakat berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi dari sebelah kiri, maka puasa berkata, “Tiada pintu masuk dari arahku.” Lalu ia didatangi oleh kedua kakinya, maka amalan-amalan kebaikan berkata, 
“Tiada pintu masuk dari arahku.” Kemudian dikatakan kepada si mayit, “Duduklah!” 
(HR. Ibnu Hibban, dihasankan oleh Al Albani).

2. Sebab seseorang masuk surgaMenyambung silaturrahim adalah salah satu sebab dimasukkannya seseorang ke dalam surga.Dari Abu Ayyub al Anshari ? bahwasanya ada seorang lelaki yang bertanya (kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam), “Beritahukanlah kepada tentang suatu amalan yang dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, membayar zakat dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Al Bukhari).

3. Amalan yang paling dicintai AllahRasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

أحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلىَ اللهِ إِيْمَانٌ بِاللهِ ثُمَّ صِلَةُ الرَّحِمِ ثُمَّ الْأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْىُ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada Allah, 
lalu menyambung tali silaturrahim, lalu beramal makruf nahi munkar.
” (HR. Abu Ya’la, dinyatakan shahih oleh Al Albani).

Sambunglah Orang yang Memutus Silaturrahim AndaIni merupakan wasiat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ
“Sambunglah orang yang memutus tali silaturrahmimu, 
dan berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” 
(HR. Ibnu An-Najjar, dinyatakan shahih oleh Al Albani).


Barangkali, aksi pertama yang kita lakukan ketika menerima perlakuan buruk dari orang lain adalah memberi balasan setimpal, bahkan pembalasan yang lebih kejam. Namun ternyata, Nabi kita mewasiatkan sebaliknya, “Berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk kepadamu.” Apa sebab? Agar kita tetap mendapatkan keutamaan-keutamaan dari bersilaturrahmi.
Wallahu Waliyyut Taufiq..

Tali Silaturahmi

Menurut Rasulullah, Allah SWT akan melapangkan rezeki orang yang suka menyambung tali silaturahmi.
Allah juga akan memanjangkan umur kepadanya

Muhammad Baqir ra pernah mendapat wasiat dari ayahnya (Imam Zainul Abidin, ra). Ia (kata Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah duduk bersama lima jenis manusia. Jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersama mereka, meskipun tidak disengaja. 

Pertama, Orang Fasik. Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan.

Kedua, Orang Bakhil. Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita kita memerlukan.

Ketiga, Pembohong. Karena ia akan menipumu. Karena ia akan senantiasa menipumu.

Keempat, Orang Bodoh. Karena ia berkeinginan memberikan manfaat bagimu, namun karena kebodohannya, ia jutru merugikanmu.

Kelima, Orang yang memutuskan tali silaturahmi. Karenanya, janganlah berdekatan dengannya.


Memutus tali silaturahmi adalah sesuatu yang dilarang oleh agama Islam.
Dalam Q.S an-Nisa’: 1, Allah berfirman, “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-namaNya,
kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.”
Dalam kitab Ahkam al-Qur’an-nya, Ibnu al-Arabi menafsirkan ayat ini dengan:
“Takutlah kepada Allah untuk berdosa kepada-Nya dan takutlah untuk memutus tali silaturahmi”.
Dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. berkata, ketika sore hari pada hari Arafah, pada waktu kami duduk mengelilingi Rasulullah saw, tiba-tiba beliau bersabda, “Jika di majelis ini ada orang yang memutuskan silaturahmi, silahkan berdiri, jangan duduk bersama kami.” Dan ketika itu, diantara yang hadir hanya ada satu yang berdiri, dan itupun duduk di kejauhan. Dan dalam waktu yang tidak lama, ia kemudian duduk kembali.
Rasulullah bertanya kepadanya,”Karena diantara yang hadir hanya kamu yang berdiri, dan kemudian kamu datang dan duduk kembali, apa sesungguhnya yang terjadi? Ia kemudian berkata, “Begitu mendengar sabda Engkau, saya segera menemui bibi saya yang telah memutuskan silaturahmi dengan saya. Karena kedatangan saya tersebut, ia berkata, “Untuk apa kamu dating, tidak seperti biasanya kamu dating kemari.” Lalu saya menyampaikan apa yang telah Engkau sabdakan. Kemudian ia memintakan ampunan untuk saya, dan saya meminta ampunan untuknya (setelah kami berdamai, lalu saya datang lagi ke sini).
Lalu Rasulullah bersabda, “Kamu telah melakukan perbuatan yang baik, duduklah, rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum jika di dalamnya ada orang yang memutuskan silaturahmi.”
Rasulullah pernah bersabda,”Tidak ada satu kebaikanpun yang pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak aka satu dosapun yang adzabnya lebih cepat diperoleh di dunia, disamping akan diperoleh di akherat, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi.”
Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda, “Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. [Mutafaq ‘alaih]
Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang mengambil tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia aman masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal).
Al-Qurthubi mengatakan, “Seluruh agama sepakat bahwa menyambung silaturahmi wajib dan memutuskannya diharamkan“. Ibnu Abidin al-Hanafi mengatakan;”Menyambung silaturahmi wajib meskipun hanya dengan mengucapkan salam, memberi hadiah, memberi pertolongan, duduk bareng, ngobrol, bersikap ramah dan berbuat baik. Kalau seseorang yang hendak disilaturahmi berada di lain tempat cukup dengan berkirim surat, namun lebih afdol kalau ia bisa berkunjung ke tempat tinggalnya”.
Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari mati dengan cara tidak baik, dicintai Allah dan dicintai keluarganya.
Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT: Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga”. Rasulullah menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi“. (HR. Bukhari)

Dan yang terakhir, Rasulullah pernah berkata pada sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq r.a bahwa tiga perkara berikut ini benar adanya. Pertama, barangsiapa yang dizalimi kemudian ia memaafkan, maka kemuliannya akan bertambah.  
Kedua, barangsiapa yang meminta-minta untuk meningkatkan hartanya, maka, hartanya akan berkurang.  

Ketiga, barangsiapa yang membuka pintu pemberian dan silaturahmi, maka hartanya kan bertambah.

Kenali Tanda-tanda Istri Berselingkuh..!!!!!!!!

Banyak di antara pria merasa bahwa setelah menikahi wanita idaman mereka, para istri idaman ini tidak akan dapat berselingkuh. Para istri menjadi mahluk suci di mata para kaum Adam ini. Mereka lebih percaya terhadap mimpi di mana para wanita adalah kaum yang sangat manis dan tidak mungkin berselingkuh, apalagi sampai meninggalkan Anda.

Bahkan, kaum Adam yang sangat percaya diri dalam menghadapi para wanita ini sering kali merasa tak perlu lagi mengontrol para wanita, bahkan percaya total. Jadi, alangkah kagetnya jika mimpi indah Anda harus buyar karena berhadapan dengan kenyataan. Wahai para pria, bangunlah! Kaum wanita juga bisa berselingkuh di balik  Anda! Kenali tanda-tandanya berikut ini.

1. Anda tidak lagi dibutuhkan Ya, ketahuilah. Salah satu tanda bahwa istri Anda mungkin saja memiliki pria lain di hatinya adalah dia tidak lagi membutuhkan Anda untuk pergi menemaninya. Tiba-tiba istri Anda yang manis dan pergi ke mana pun bersama Anda berubah. Rutinitas belanja favoritnya yang dilakukan dengan Anda dan olahraga fitnes di tempat yang sama dengan Anda tiba-tiba tidak ingin ladi dilakukannya. Memang sih, bisa saja dia sedang menginginkan waktu untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, ingatlah, jika dia biasa tidak mandiri tanpa Anda di sampingnya, bahkan mungkin saja tak mau pergi tanpa Anda dan sikap itu tidak lagi terjadi belakangan ini, mungkin saja seseorang telah menggantikan posisi Anda di hatinya.

2. Istri Anda tidak lagi marah Ini merupakan hal kecil, tapi bisa menjadi suatu indikator yang baik. Jika biasanya dia selalu marah kalau kebiasaan buruk Anda ditampilkan di depannya, tapi sekarang dia tidak lagi marah, bisa jadi ada yang lain di hatinya. Memang bagus dia tak lagi bawel pada Anda, tapi itu salah besar. Karena hal yang biasanya memicu kemarahan istri Anda tidak lagi menjadi masalah, berarti dia tidak lagi peduli terhadap Anda! Perhatikan lampu kuning itu!

3. Istri Anda tiba-tiba "bermain" rahasia Dia biasa cerewet dan bercerita semua detail tentang kesehariannya kepada Anda dan itu tidak dilakukannya lagi, bahkan untuk mengetahui aktivitasnya mungkin saja Anda harus melirik Blackberry kecilnya, hmmm.... Saatnya Anda mulai bertanya mengenai perubahan sikap ini. Kecuali, dia tiba-tiba menjadi seorang agen rahasia yang penuh dengan misteri, Anda sebagai pasangan hidupnya harusnya menjadi orang terdekatnya, tempat ia biasa berbagi!

4. Dia menaruh fokus hanya pada Anda Jika Anda bertanya sesuatu kepada pasangan dan dia membalikkan pertanyaan sehingga fokus kembali kepada Anda dan bukan lagi kepada dirinya sehingga lagi-lagi Anda yang menjawab bahwa Anda melakukan apa tadi malam atau bahkan minggu lalu, dan dia tampak tak mau dijadikan topik pembicaraan, bisa jadi dia menghindari salah ucap yang membuat Anda curiga nantinya. Hey, bukankah komunikasi harus dua arah. Lagi pula, capek dong kalau Anda terus yang bercerita, kenapa tiba-tiba dia tidak mau lagi menjadi pusat perhatian...???

5. Dia tiba-tiba bersikap sangat manis Tidak hanya pria, kaum wanita pun bila merasa bersalah bisa saja membanjiri Anda dengan perhatian yang berlebihan sehingga Anda pun heran, ada apa dengannya?

               Ya, Anda memang harus bertanya,
                      "Ada apa dengannya?"

Minggu, 28 November 2010

Anak, perhiasan sekaligus ujian

Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:
ٱلۡمَالُ وَٱلۡبَنُونَ زِينَةُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا‌ۖ
“Harta dan anak-anak adalah perhiasaan kehidupan dunia “ 
(QS. Al-Kahfi:46)
Ya tentu saja, anak adalah perhiasan kehidupan dunia.
Betapa jiwa kita merasa bahagia menyaksikan mereka
dan hati pun bergembira saat bercanda ria dengan mereka.


Namun waspadalah, sebab anak adalah fitnah (ujian).
Dan Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:
إِنَّمَآ أَمۡوَٲلُكُمۡ وَأَوۡلَـٰدُكُمۡ فِتۡنَةٌ۬‌ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُ ۥۤ أَجۡرٌ عَظِيمٌ۬
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu);
dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”  
(QS. At-Taghaabun:15)
Jangan kita terpedaya!
Anak, kadang membuat seorang hamba menjadi angkuh dan tidak mensyukuri nikmat
Allooh Subhannahu Ta’ala. Ia menjadi angkuh dan berbangga diri karena anaknya, merasa paling tinggi dari orang lain. Ia sombong dan takabbur, bahkan merendahkan orang lain dan berlaku aniaya. Maka hal itu hanya mengantarkannya ke neraka.
Simak firman Allooh Subhannahu Ta’ala berikut ini:
(وَمَآ أَرۡسَلۡنَا فِى قَرۡيَةٍ۬ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَـٰفِرُونَ (٣٤
(وَقَالُواْ نَحۡنُ أَڪۡثَرُ أَمۡوَٲلاً۬ وَأَوۡلَـٰدً۬ا وَمَا نَحۡنُ بِمُعَذَّبِينَ (٣٥
(قُلۡ إِنَّ رَبِّى يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُ وَلَـٰكِنَّ أَڪۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ (٣٦
وَمَآ أَمۡوَٲلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَـٰدُكُم بِٱلَّتِى تُقَرِّبُكُمۡ عِندَنَا زُلۡفَىٰٓ إِلَّا مَنۡ ءَامَنَ وَعَمِلَ صَـٰلِحً۬ا فَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ
(لَهُمۡ جَزَآءُ ٱلضِّعۡفِ بِمَا عَمِلُواْ وَهُمۡ فِى ٱلۡغُرُفَـٰتِ ءَامِنُونَ (٣٧

Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang pemberi peringatanpun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata:”Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya”.
Dan mereka berkata:”Kami lebih banyak mempunyai harta dan anak-anak (daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan di azab”.
Katakanlah:”Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikendaki-Nya), akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, merekalah itu yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam jannah).


 (QS. Saba’: 34-37)
Anak, kerap kali mendorong ayah untuk meghalalkan usaha yang haram. Demi masa depan anak katanya…
Ia pun berusaha keras mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, dengan segala cara, sekalipun ia harus mendzhalimi yang lemah, memusuhi manusia atau memutus tali silaturrahim.

Anak, kadang membuat seorang hamba menjadi kikir dan penakut. Saat ingin bersedekah, setan datang kepadanya seraya berkata,”Anakmu tadi minta ini dan itu! Maka demi anaknya, ia pun urung menginfakkan hartanya di jalan Allooh Subhannahu Ta’ala. Padahal yang diminta oleh anaknya itu bukanlah suatu kebutuhan primer.

Benarlah sabda Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam:
“Sesungguhnya anak bisa membuat seseorang menjadi bakhil, penakut, jahil dan bersedih.” (HR. Al-Hakim (5284) dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jaami’(1990))

Ketika ia harus mengatakan kalimat yang hak, ia berfikir dua kali. Ia takut petaka akan menimpa dirinya dan anak kesayangannya. Ia pun memilih diam daripada menyampaikan kebenaran.
Ketika anak jatuh sakit, rasa iba mendorong orang tua bertindak bodoh, melanggar syari’at agama dengan ucapan maupun perbuatannya, mengugat takdir Allooh dan tidak menerima ketetapan-Nya. Ia pun membawa anaknya ke dukun padahal Nabi melarang pebuatannya itu.

Yang parah lagi, ada pula anak yang mendorong orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran, Wallaahul musta’an.

Perhatikanlah orang yang tertipu disebabkan anak-anaknya dan tidak mensyukuri nikmat Allooh ini! Ia adalah seorang kafir Makkah bernama Khalid bin Mughirah. Allooh Subhannahu Ta’ala berkata tentangnya:
Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian.
Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,
dan anak-anak yang selalu bersama dia,
dan Ku-lapangkan baginya (rezki dan kekuasaan) dengan selapang-lapangnya,
kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya.
Sekali-kali tidak (akan Aku tambah), karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami (al-Qur’an).
Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. (QS. Al-Muddatstsir: 11-17)
Dia adalah lelaki yang dikarunia anak-anak dan Allooh menjadikan ia selalu bersama mereka untuk mengais rizki. Bahkan rizki lah yang mengelilinginya. Dan anak-anaknya senantiasa berada di sisi nya menjadi hiburan baginya. Walau demikian, ia tidak mensyukuri nikmat Allooh, bahkan dibalasnya dengan kekufuran.
Akibatnya, Allooh Subhannahu Ta’ala berfirman:
Aku akan memasukkannya ke dalam Saqar.
Tahukah kamu apa (naar) Saqar itu
Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
(Naar Saqar) adalah pembakar kulit manusia.  
(QS. Al-Muddatstsir: 26-29)

Lalu bagaimana caranya agar kita terhindar dari fitnah (godaan) ini?
Jadikanlah cinta pertama kita untuk Allooh Subhannahu Ta’ala. 
Jadikan manusia yang paling kita cintai adalah 
Rosul-Nya dan bertakwalah kepada Allooh dalam mengurus mereka.

Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam mengajarkan bahwa di antara yang dapat menghapuskan keburukan akibat godaan anak adalah mengerjakan sholat, puasa, shodaqoh dan beramar ma’ruf nahi munkar. Rosulullooh Shololloohu ‘alahi Wassallam bersabda:

“Gangguan menimpa seseorang disebabkan keluarga, harta, anak, diri dan tetangganya dapat dihapuskan oleh puasa, sholat, shodaqoh dan beramar ma’ruf nahi munkar.”  
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Walloohu a’lam bish showab.

13 Cara Selingkuh Paling Aman

Hari gini gak selingkuh??? Nggak nge-trend, kali!! Jujur aja deh, diam², baik cowok ataupun cewek punya selingkuhan lho!! banyak alasan yg diungkapkan kenapa mereka punya selingkuhan, mulai dari ingin mencari sensasi yg asyik, mau cari yg beda atau sekedar ngikuti trend. Wow!! Biar ngelaba kamu aman, buruan lihat contekannya nih…

1. Jangan masukkan nama dia ke dalam HP Begitu kamu punya selingkuhan, hapalin deh nomor telf dia yg bisa dihubungi.  

2. Hapus segera sms² dari dia Begitu menerima sms dari dia, segera hapus, bahaya banget kalo nnggak segera dihapus, kalo pacar suatu saat buka HP bisa berabe tuh!!  

3. Kalo lagi nerima telfon, jangan panik, biasa aja!! Begitu dapat telfon dari dia terutama saat kita sedang berdua sama pacar, jangan panik, biasa aja. Kalo perlu jangan meninggalkan atau bergeser dari dia. Bisa curiga lho!!  

4. Jujur ke selingkuhan kalo kita udah punya pacar Ini hal pertama harus kita lakukan, jadi dia nggak bakal nuntut kita macem². Kalo dia ngga mau nerima keadaan kita yg udah ngga single, berarti dia ngga mau jadi selingkuhan kita.  

5. Jangan selingkuhan sama yg dia kenal juga Ini perlu, pasalnya kalo ternyata pacar dan selingkuhan pernah kenal, selingkuhan kita pasti punya beban tersendiri, bisa² dia merasa bersalah karna telah merebut pacarnya.  

6. Punya SIM CARD lebih dari satu
Mumpung kartu perdana ngga mahal, ngga ada salahnya kamu punya nomor lebih dari satu. Kalo perlu HP juga dua, yg satu khusus untuk pacar yg satunya lagi khusus utk selingkuhan.  

7. Jangan terlalu mengenal keluarganya Bukan apa² kalo kamu sudah mengenal keluarga dan temannya, ngga menutup kemungkinan teman ato sodaranya kenal sama pacar dia yg asli, kalo diaduin bisa bubar khan?

8. Prioritas pertama tetap pacar lho!! Biar punya selingkuhan, pacar tetap yg utama lho, jangan sampe hubungan yg kalian lebih dulu dan lebih lama buyar karna selingkuhan, apalagi kalo selingkuhan hnya utk have fun aja.  


9. jangan hangout di tempat yg sama Ini penting nih, bukan apa², siapa tau saja, pelayan ato tukang parkir di sana mengenali kita, trus kalo suatu saat dia melihat kita ke sana dgn orang yg beda, bisa jadi pertanyaan orang banyak tuh!!  

10. Kasih kode ke dia Begitu kita mau berdekatan dengan pacar, baiknya segera sms selingkuhan agar ngga sms ato ngga telfon² kita, dengan begitu kita ngga harus bingung dan dia pun juga ngerti kenapa kita ngga bisa jawab telfon dan smsnya.  



11. Punya panggilan sayang yg sama kalo kamu ingin mempunya panggilan sayang ke pacar dan ingin memanggil selingkuhan dengan panggilan sayang juga, ada baiknya panggilan itu disamakan, jadi kamu ngga bakal kaku dan ngga akan salah nyebut.  


12. Jangan naruh foto² selingkuhan di HP Yg pasti kalo ketahuan sama pacar, ini bisa jadi bukti otentik perselingkuhan kamu. Makanya, jangan sesekali nyimpan foto selingkuhan di HP deh, apalagi kalo kamu sering menaruh HP di sembarang tempat.  


13. Jangan berubah sikap ke pacar Kalo biasanya kamu ngga romantis, 
jangan tiba² kamu jadi romantis lho, dia bisa
curiga kok kamu berubah sikap. 
Dia pasti akan menduga kalo kamu berbuat manis karna kamu punya salah.

Wahh.. Jangan Sampe Selingkuh Dech.!!!!!!!!!

Selingkuh memang fenomena gunung es di Indonesia ini. Lebih khususnya di masyarakat perkotaan. Simaklah berita nasional atau berita kriminal, mesti selalu saja ada berita pembunuhan terkait selingkuh. Sudah barang tentu semua yang masuk berita tidak termasuk yang melakukan dengan diam-diam atau yang hanya terdata di pendataan konsultan masalah keluarga dan rumahtangga. Dari pengalaman penulis ketika pernah menangani rubrik konsultasi keluarga di situs ini, topik selingkuh termasuk masalah yang sering muncul.

Ketika penulis membuka search engine : ”data selingkuh”, ternyata ada banyak pembahasan yang muncul, antara lain ada data netral tentang statistik selingkuh, ada berbagai blog yang pro maupun kontra. Yang termasuk merisaukan adalah ada juga berbagai ”tips” agar selingkuh aman tidak ketahuan, atau berbagai berita pembunuhan terkait selingkuh atau bahkan iklan santet, pelet dan pengasihan dari ranah ilmu syirik dan lain sebagainya. Yang juga merisaukan adalah angka-angka yang disebutkan dari berbagai survai dengan kecenderungan semakin meningkat.

Sebuah media elektronik dalam obrolan santainya di Minggu pagi mengulas tentang topik ini, dan kembali mempertanyakan apakah selingkuh merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat Indonesia modern?

Selingkuh seolah ringan dibicarakan, padahal topik ini sedemikian berat dalam timbangan hukum Islam.

Coba renungkan:
  1. Dalam Al Qur’an, jika seorang suami menuduh istrinya selingkuh atau sebaliknya, jika tuduhan tidak dicabut maka keduanya harus menempuh sumpah yang mengandung laknat Allah jika berdusta (Lihat QS 24:6-9).
  2. Jika seorang yang sudah pernah menikah selingkuh sampai zina dengan orang lain, maka orang ini seharusnya mendapatkan hukum rajam sampai mati.
  3.  Orang yang menuduh wanita baik-baik telah selingkuh dan tak dapat mendatangkan empat saksi, maka selain mendapatkan hukuman cambuk, juga kesaksiannya tak bisa diterima selama-lamanya.

Masih banyak persoalan atau pembahasan seputar masalah perselingkuhan dalam hukum Islam, dan semuanya dibahas cukup rinci dan tentunya sudut pandang maupun solusinya seringkali sangat berbeda dengan kebanyakan hukum-hukum lain di dunia ini. Dalam contoh di atas, adanya kosekuensi ”laknat Allah” atau ”rajam sampai mati” atau ”kesaksiannya tidak bisa diterima selama-lamanya”, ketiganya bukan merupakan konsekuensi ringan.

Islam tidak pernah menganggap masalah seperti ini sebagai masalah ringan. Masalah selingkuh termasuk dalam wilayah masalah kehormatan rumahtangga (Al ’Irdl), dan urusan kehormatan merupakan urusan yang sangat serius. Sebagai contoh, pelecehan atas kehormatan seorang wanita muslimah di pasar Madinah telah disikapi ummat Islam waktu itu dengan memerangi Yahudi yang melakukan pelecehan tersebut dan juga kaumnya. Oleh karena itu secara hukum Had- pun selingkuh dikenakan hukum rajam dan harus sampai mati.


Itulah Islam dan hukum-hukumNya. Hukum langsung dari Allah SWT yang kini seringkali dilecehkan dan dianggap kuno, bahkan sudah banyak yang mengaku muslim turut serta ingin melakukan ”penulisan ulang” hukum Islam.

Hukum rajam bagi pezina yang sudah pernah menikah, atau pezina kedua kalinya, haruslah sampai mati. Hukum rajam sangat sering menjadi sasaran tembak para pembenci Islam karena dianggap sadis, tidak manusiawi. Padahal dalam sejarahnya, Nabi Muhammad SAW sendiri menjelaskan bahwa barang siapa yang berzina kemudian dirajam sampai mati, maka ketika dia bersikap Ikhlas karena Allah maka semua dosanya akan diampuni Allah. SubhanAllah! Pezina hanya punya satu kali kesempatan diampuni, yaitu ketika mau dirajam.

Penulis pernah mendapatkan pertanyaan dari seorang penanya di situs ini. Ia bertanya di mana ia dapat mejalankan hukum rajam agar ia diampuni Allah SWT karena ia pernah selingkuh sampai berzina dengan wanita lain. SubhanAllah. Dorongan dirinya untuk ber-taubatan nasuha sedemikian rupa hingga ia sangat ingin dirajam sampai mati, dan ia sangat kecewa ketika penulis mengatakan tidak ada yang dapat membantunya melaksanakan keinginan terebut karena negeri ini tidak berdasarkan hukum Islam sehingga tidak mungkin menjalankan hukum rajam. It is against the state law here!

Itulah IKHLAS, sesuatu yang para pembenci hukum Islam umumnya dan pembenci hukum rajam khususnya tak pernah dapat mengerti mekanismenya dalam diri seseorang.

Itulah sifat hukum dari Allah, hukum yang pasti dan hukum yang memahami semua sisi penciptaan manusia. Karena Allah-lah Yang Menciptakan manusia dan Allah juga Yang Membuat hukum untuk manusia, tak ada pertentangan atau konflik dalam realita keduanya. Rasa keadilan itu hanya diketahui takaran pastinya oleh Allah, manusia hanya menduga-duga dan kemudian mengikuti petunjuk Allah atau mengikuti hawa nafsunya.

Kembali kepada ”tren” selingkuh di negeri ini, tampaknya kerusakan ummat sudah sedemikian besar hingga selingkuh menjadi mode di negeri yang masih mayoritas muslim ini. Di negeri yang dihuni oleh banyak muslimin ini hukum yang berlaku bukanlah hukum yang mendukung pemeliharaan iman dan taqwa ummat, sehingga ummatpun kehilangan arah berpikir dan bertindak. Apalagi ketika konsekuensi syar’i atas perbuatan dosa kemudian ditiadakan atas kesepakatan masyarakat, Petunjuk diganti dengan suara terbanyak, hati nurani tak lagi bisa bersuara, maka tren dan mode menjadi raja. Dosa dianggap biasa, pendosa dianggap berjasa. Timbangan baik dan buruk sudah berubah dari timbangan Islam yang mengikuti petunjuk Sang Pencipta kepada petunjuk kesesatan yang memuja nafsu dan mentaati setan.

Berikutnya kita melihat bahwa manusia bukan lagi khawatir akan terjerumus melakukan dosa, bahkan bangga dan bergembira dengan aktifitas dosanya.

Sudah kecenderungan, jika sesuatu dosa sudah dianggap remeh maka semakin banyaklah yang berani melakukannya. Mencuri dan berzina adalah contohnya. Jika sekarang tidak jarang kita temukan seorang dengan terang-terangan mencuri dimuka umum (misalnya menjarah barang milik orang yang lengah atau barang milik umum), maka sebentar lagi tak heran jika orangpun akan berani selingkuh dan bahkan zina di muka umum. Konon di beberapa negeri hal ini sudah terjadi. Mengerikan. Sebab fenomena ini semakin memperjelas bahwa kedatangan Kiamat semakin dekat.

Manusia belum juga sadar akan bahaya pelanggaran aturan Allah. Bahkan semakin tidak sadar. Ketika rasa keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki sudah sedemikian tipis sehingga tidak dapat lagi menjadi rem dari perbuatan dosa, dan karena hukum Allah sudah dipinggirkan, manusia bukan semakin damai, tetapi semakin sesat. Bukti nyata kita lihat di negeri-negeri Barat yang sudah lebih lama meninggalkan petunjuk. Di satu sisi kita lihat memang secara fisik mereka ”seolah” maju, namun secara moral mereka runtuh. Kata ”seolah” di sini digunakan karena jika ditelaah secara mendalam sebenarnya apa yang tampak bagus dalam peradaban fisik mereka ternyata di baliknya mengandung banyak sekali kerusakan. Kerusakan lingkungan alam, ambruknya ekonomi dunia, semakin banyaknya jenis-jenis penyakit baru menyerang manusia karena daya tahan alami hilang dan sebagainya.

Ketika tidak ada lagi petunjuk yang benar, manusia semakin terlena hingga tiba-tiba Allah Mencabut status nyaman dan nikmat yang mereka kejar-kejar di dunia ini dengan segala daya upaya dan keseriusan yang tinggi. Pada saat azab datang dengan tiba-tiba dari Allah karena pembangkangan yang sudah keterlaluan, maka sesungguhnya pintu taubat sudah tertutup. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.

Lebih lanjut lagi harus pula diingat, sebagai sebuah masyarakat yang hidup bersama di atas sepotong bumi Allah yang sama, orang beriman ataupun orang kafir, fasik dan zalim sama-sama akan menghadapi azab Allah yang ditimpakan ke daerah itu. Ketika azab sudah diputuskan, maka siapapun di atas potongan bumi itu akan menghadapinya, kecuali yang diselamatkan Allah. Kemudian kelak di Akhiratlah mereka baru dipisahkan sesuai keimanannya. Simak di ayat ini:

Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.

(QS 8:25).

Peringatan Allah di ayat ini ditujukan kepada orang yang tidak ikut melakukan dosanya, namun Allah Menyuruh mereka ”memelihara diri”. Bagaimana caranya:
  1. Teruslah berusaha menghindari perbuatan dosa, terutama dosa besar
  2. Istighfar-lah atas dosa-dosa kecil yang kita lakukan, dan janganlah dosa kecil diremehkan, karena segera setelah kita meremehkan, dosa kecil tersebut menjadi dosa penantangan kepada Allah, dan ini adalah dosa besar.
  3. Putuskanlah hubungan dengan apa-apa yang dapat melanggengkan kebiasaan berdosa, misalnya kumpul-kumpul di kelab malam dengan berbagai minuman keras dan pergaulan bebas di sekitar.
  4. Berusahalah menasehati atau berdakwah untuk mengajak orang meninggalkan dosa-dosa tersebut. Langkah ini adalah langkah yang paling penting. Sebab jika langkah 1 sampai 3 hanya merupakan langkah pengamanan diri pribadi, maka langkah ke empat adalah langkah pengamanan lingkungan diri kita sekaligus mengajak orang lain juga mencari aman.
Mungkin terlalu mudah untuk berkata-kata. Tetapi jika kata-kata tidak disampaikan, maka dakwah penyeruan dan peringatan agar orang terhindar dari azab Allah di dunia maupun Akhirat tak akan sampai ke pada mereka yang butuh peringatan.

Wallahua’lam Bishshowwab...

13 AURAT SEORANG WANITA

1. Bulu kening – Menurut Bukhari, Rasullulah melaknAdd captionati perempuan yang mencukur atau menipiskan bulu kening atau meminta supaya dicukurkan bulu kening – Petikan dari Hadis Riwayat Abu Daud Fi Fathil Bari.

2. Kaki memakai gelang berloceng – Dan janganlah mereka (perempuan) menghentakkan kaki (atau mengangkatnya) agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan – Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31. Keterangan : Menampakkan kaki dan menghayunkan/ melenggokkan badan mengikut hentakan kaki terutamanya pada mereka yang mengikatnya dengan loceng sama juga seperti pelacur dizaman jahiliyah.

3. Wangian – Siapa sahaja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian melewati suatu kaum supaya mereka itu mencium baunya, maka wanita itu telah dianggap melakukan zina dan tiap-tiap mata ada zinanya terutamanya hidung yang berserombong kapal kata orang sekarang hidong belang – Petikan dari Hadis Riwayat Nasaii, Ibn Khuzaimah dan Hibban.

4. Dada – Hendaklah mereka (perempuan) melabuhkan kain tudung hingga menutupi bahagian hadapan dada-dada mereka – Petikan dari Surah An-Nur Ayat 31.

5. Gigi – Rasullulah melaknat perempuan yang mengikir gigi atau meminta supaya dikikirkan giginya – Petikan dari Hadis Riwayat At-Thabrani, Dilaknat perempuan yang menjarangkan giginya supaya menjadi cantik, yang merubah ciptaan Allah – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.

6. Muka dan leher – Dan tinggallah kamu (perempuan) di rumah kamu dan janganlah kamu menampakkan perhiasan mu seperti orang jahilliah yang dahulu. Keterangan : Bersolek (make-up) dan menurut Maqatil sengaja membiarkan ikatan tudung yang menampakkan leher seperti orang Jahilliyah.

7. Muka dan Tangan – Asma Binte Abu Bakar telah menemui Rasullulah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasullulah: Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja – Petikan dari Hadis Riwayat Muslim dan Bukhari.

8. Tangan – Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik daripada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya – Petikan dari Hadis Riwayat At Tabrani dan Baihaqi.


9. Mata – Dan katakanlah kepada perempuan mukmin hendaklah mereka menundukkan sebahagian dari pemandangannya – Petikan dari S ura h An Nur Ayat 31. Sabda Nabi Muhamad SAW, Jangan sampai pandangan yang satu mengikuti pandangan lainnya. Kamu hanya boleh pandangan yang pertama sahaja manakala pandangan seterusnya tidak dibenarkan hukumnya haram – Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi.

10. Mulut (suara) – Janganlah perempuan-perempuan itu terlalu lunak dalam berbicara sehingga berkeinginan orang yang ada perasaan serong dalam hatinya, tetapi ucapkanlah perkataan-perkataan yang baik – Petikan dari S ura h Al Ahzab Ayat 32. Sabda SAW, Sesungguhnya akan ada umat ku yang minum arak yang mereka namakan dengan yang lain, iaitu kepala mereka dilalaikan oleh bunyi-bunyian (muzik) dan penyanyi perempuan, maka Allah akan tenggelamkan mereka itu dalam bumi – Petikan dari Hadis Riwayat Ibn Majah.

11. Kemaluan – Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan mukmin, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan menjaga kehormatan mereka – Petikan dari S ura h An Nur Ayat 31.Apabila seorang perempuan itu solat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka masuklah ia ke dalam Syurga daripada pintu-pintu yang ia kehendakinya – Hadis Riwayat Riwayat Al Bazzar. Tiada seorang perempuanpun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya, melainkan dia telah membinasakan tabir antaranya dengan Allah – Petikan dari Hadis Riwayat Tirmidzi, Abu Daud dan Ibn Majah.

12. Pakaian – Barangsiapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan terutama yang menjolok mata , maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan di hari akhirat nanti – Petikan dari Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, An Nasaii dan Ibn Majah. Petikan dari S ura h Al Ahzab Ayat 59. Bermaksud : Hai nabi-nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, hendaklah mereka memakai baju jilbab (baju labuh dan longgar) yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali . Lantaran itu mereka tidak diganggu. Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Sesungguhnya sebilangan ahli Neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tetapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk Syurga dan tidak akan mencium baunya - Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim. Keterangan : Wanita yang berpakaian tipis/jarang, ketat/ membentuk dan berbelah/membuka bahagian-bahagian tertentu.

13. Rambut – Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam Neraka adalah mereka itu di dunia tidak mahu menutup rambutnya daripada dilihat oleh lelaki yang bukan mahramnya – Petikan dari Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.