Rabu, 27 April 2011

Janjiku

Aku mengerti saat kau mengatakan masih mencintainya, 
masih terkenang oleh segala kelebihannya, 
hingga mungkin di hati kecilmu terselip ingin untuk menantinya 
sebagai sebuah ruang waktu untuk kesempatan kedua.

Dari situ, aku pun akhirnya mengerti bahwa ternyata 
kini diriku sudah tak lagi memiliki arti selain seorang teman untuk berbagi. 

Kau memang tak pernah mengatakan lugas padaku 
adakah rasa denganku
dulu masih tersimpan hingga kini, 
namun semua tutur singkatmu tentang seseorang yang berarti 
di hidupmu tak sedikitpun lagi mengisyaratkan sosok diriku disana. 

Meski dulu kau senantiasa mengucapkannya.
Ingin sekali aku meragukan harapanku, 
namun semua ucapan dan janjimu dulu 
tak sedikitpun kuragukan 
meski sekian tahun kenyataan seperti berbeda 
dari semua yang pernah kau ucapkan.

Sempat aku goyah untuk menanti satu kali lagi 
datangnya waktu agar bisa bersamamu. 
Namun ternyata aku selalu saja takut kau datang 
setelah aku berhenti menunggu. 

Sungguh, tak ingin kumengecewakanmu, 
sebab ku tak pernah lupa janjiku dulu.
Berikan aku alasan untuk meragukan semua ucapanmu dulu. 

Berikan aku satu jawaban pasti, 
sekalipun kita berdua tahu bahwa 
“Jodoh dan mati hanya Allah yang tahu”.

Selasa, 19 April 2011

Kita Harus Saling Menghormati dan Menjaga

Setelah sekian waktu ku jalani kehidupan ini seorang diri,
akhirnya kini aku mengerti bahwa bukan cinta lain yang kucari.
Bukan sosok seorang Hawa berbalut kosmetik dan estetik.
Hanya sosok dirimu yang penuh terbalut etik.

Meski kini kutau bahwa tak mungkin lagi kudapat meraihmu,
menggenggam jemarimu seperti waktu dulu,
mencium keningmu, aku takkan pernah jemu dan ragu untuk mencintaimu.
Menyayangimu.
Ku tahu dan sadari bahwa dirimu bukanlah yang terbaik (di dunia ini),
bukan pula yang tercantik (di alam ini),
tapi hanya dirimu lah yang mampu membuatku menatap kehidupan jauh lebih baik.

Kau adalah penerang, bahkan di saat kini ku berjalan tanpamu di kesendirian malam.
Selamat berbahagia sayang…
Raihlah senyum indah penuh pengharapan…
Ijinkan aku simpan semua indah kenangan silam...

Senin, 18 April 2011

Wanita Dalam Puisi

Jangan kau huraikan harum mayang rambutmu
kepada lelaki bukan suamimu
kerana itu adalah ransangan yang amat pantas
menyentuh nurani dalam....

Maka tutuplah ia kembali agar dengan itu engaku sebenarnya
akan lebih kelihatan manis, sopan dan mulia
Kadang-kadang diwaktu akhir zaman ini
kau perempuan sering dianugerahkan kecantikan
untuk menjadi sita yg soleha atau sekaligus
dengan keayuan itu pula ia bakal menghancurkan dirimu sendiri..

Moga-moga kau perempuan tidak akan menjadi kelkatu
yang akan kecundang atau patah serta terbakar sayapnya
dan memburu cahaya api...

Lantaran sabda nabi :
Sesungguhnya aku sudah sampai ke neraka
lalu aku dapati kebanyakan mereka
yang sedang berbaris masuk ke dalamnya
adalah terdiri dari orang-orang yang kaya
dan mewah hidupnya sewaktu didunia dulu,
dan paling ramai isi neraka itu ialah kaum wanita..!!!!!!

Kamis, 07 April 2011

LUPAKAN AKU

Berusahalah…
Untuk mengerti bahwa di dunia yang fana ini kita terlahir tak sempurna
Bahwa apa yang kita harap tak selalu bisa kita dapat, juga harus kau ingat
Kuatkanlah…
Dan mengerti bahwa hati terapuh dapat pula menjadi kekuatan baru,
Bahwa apa yang terlewati mampu berikan pengalaman berharga untuk hari esok.

Lupakan aku…
Bukan karna ku tak lagi mencintaimu seperti dulu
Proses pendewasaan diri tak selamanya mengenakkan hati, susah di arti
Tataplah masa depan ! jangan jadikan kepergianku ini sebagai satu rintangan
Ketulusan… t’lah tiba waktunya juga berbicara tentang pengorbanan

Aku pergi sejak hari ini bukan karna tak lagi mencintai
Aku tersenyum saat bertemu bukan karna bahagia meninggalkanmu
Aku begini…menyakiti hati bukan juga ingin kau musuhi
Hatiku pun menangis…tak hanya jiwamu yang teriris

Semoga perpisahan ini hanya sesaat
Semoga engkau mampu menatap kuat
Semoga terjaga semua hasrat
Hingga tiba lagi waktunya Tuhan persatukan kita dengan erat..

MENCINTAIMU

Mencintaimu bukanlah sebuah pilihan
Sebab hati tak mampu berpikir seperti logika
Datang tiba-tiba… hasrat ingin selalu berdua.


Mencintaimu adalah rasa yang indah

Mereka hanya bisa melarang tanpa mengerti
Mereka hanya menolak tanpa berpikir bijak
Mereka hanya tak mau tanpa menelusuri kedalaman batinku
Mereka hanya bisa berpikir menurut mereka


Mencintaimu adalah sebuah karunia
Meski kau ada dunia juga tak selalu indah
Mencintaimu bangkitkan semangat sepenuh jiwa


Hadapi hari-hari yang tak selalu cerah

Semoga kelak mereka mampu mengerti
Semoga kelak mereka dapat menjadi bijak
Semoga kelak terbuka hati nurani
Semoga kelak terbuka pintu bahagia seutuhnya..