Rabu, 29 Februari 2012

Cintaku Pada_Mu.

Tuhan....
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

Tuhan.....
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati Mu
Agar kerinduanku terhadap_Mu semakin menjadi

Tuhan.......
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencinatai_Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada_Mu

Tuhan......
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu.......
Agar tidak melebihi cintaku pada_Mu

Tuhan....
Ketika aku berucap aku cinta pada_Mu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada_Mu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena_Mu

Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa - apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya....

Jumat, 24 Februari 2012

Sebuah Do'a

Durhaka kah Aku ??
Satu huruf di nama mu tak pernah tercecer dari hikayat ku pada Tuhan.
Fisik ku tercambuk, payah terkuras . . .
Aku bungkam !! Kau angggap apa ??
Durhaka kah Aku ??

Pedih . . . isak ku hanya dalam dada.
Makin racap,makin kejam !!
Aku diam, kau bilang tak perduli
Berontak !! salah juga !! kau kata PEMBANGKANG.
Karir mu hanya menghujat darah daging !!
Segampang mendaratkan sabuk di punggung ku.
Durhaka kah Aku ??

Hendak aku bersimpuh . . .
Mencium telapak kakimu.
Malah kau bilang “TERLALU SENJA !!”
Miris hatiku dengan kondisi mengenaskan.
Meneteskan air kalbuku . . .
Durhaka kah Aku ??

Lisanmu seperti petir merah.
Menjitak hatiku, berngiang di telinga.
Kau bilang “LAHIR DI LUBANG BATANG KAH DIRIKU ??”
Atau “MEMUNGUT DI ANTARA ULAT !!”

Kau bilang Aku Durhaka !!
Di lihat kuat, sebenarnya rapuh . . .
Di balik kain ragaku cacat !!
Di bilik dada hatiku cacat !!
Semakin meradang, semakin binal !!

Di bonceng laskar alam, dengan bias lentera mungil . . .
Aku hanya sanggup duduk di pojok, sambil termangu.
Dengan cacat . . .
Dengan lidah terjerat !!
Tanpa damai . . .

Sebuah Kata

Disaat purnama mulai naik
Setelah menghilakankan panasnya terik mentari

Angin malam pun mulai berhembus
Menyejukan jiwa, Melambung rasa,
Menanangkan hatiku disaat itu,

Angan ku melayang bersimpuh pada_Mu,
Hatiku terang, tenang menyerukan asma-asma_Mu,
Bagai bintang memasang lilin

Kalbuku terbuka menunggu kasih_Mu,
Bagai bunga sedap malam menyirak kelopaknya

Aduhai pujaan hatiku,
Kuisi hatiku dengan asma_Mu,
Penuhi dadaku dengan cahaya_Mu,
Biar bersinar mataku, walau sendu,
Tangisku karna takut akan murka_Mu..

Senin, 23 Januari 2012

Dimana Ku Berpijak

Dan aku merenung lewat rengkuh jemari tanganku
Akankah kubinasakan paduan goyah sukma ini?
Terkadang membabi buta pada keangkuhan jiwa
Terkadan merasa ringkih pada ketenaran rasa
Selayaknya menata seribu lembaran potong kuku tanganku

Dan aku berkaca lewat selabut mataku
Mengikis dedaunan lensa beningku
Akankah kulenyapkan roh kehinaan itu?
Akankah kuhempaskan tertinggalnya waktu?
Menata kembali dari dini aku berpijak

Semuanya hanya rona kehidupan
Dan semuanya ada pada roda kehidupan
Selang waktu proses ketertapakan langkah
Di mana kini aku berpijak.........

Dulu dan Kini..

Dulu...
saat aku masih belum mengenal kehidupan
kau selalu ada buatku...
kau begitu menjagaku dan melindungiku dengan cara yang mendamaikanku...
dulu.. kau begitu teduh
ketegasan terpancar darimu tanpa membuatku takut...
kewibawaanmu tidak menyurutkan keterbukaanku padamu...
bahkan aku begitu nyaman bercanda denganmu,,,
sampai tertidur di punggungmu yang luas bagiku saat itu
dulu semua itu indah...
dulu...ya dulu yang telah berlalu, kini menjadi kenangan yang perlahan menghilang dari hatiku...
kini...tak ku rasakan lagi kenyamanan itu...
kini, aku tak bisa lagi terbuka menunjukkan siapa diriku yang sebenarnya dihadapanmu...
kini,,, aku terbatasi oleh tatapan dinginmu akan duniaku...
kini,,, kau tak lagi menjadi pengayomku...
kini,,, semua keindahan itu telah memudar perlahan...
aku membenci diriku yang sebagian adalah warisan darimu...
tapi aku juga takut kehilanganmu...
kau tahu?
aku selalu menangis mengenang semua waktu yang pernah kulewatkan bersamamu...
tapi sesakit apapun hatiku sekarang mengenangmu...
aku tetap menyayangimu...
karena kau tetaplah Ayah bagiku sampai kapanpun...

Memelukmu Ibu

Menghadirkan imajinasi tersendiri bagiku
Dimana wajahku yang buram
Dikusamkan, pucat oleh aktifitas waktu
Selalu lebih bisa kembali tersenyum
Bila sempat kuluangkan waktu
Sebentar saja, memelukmu ibu

Selalu kutepis anggapan ini
“Di suatu hari aku akan kehilanganmu
Di suatu saat aku tak sempat memelukmu”
Bu, aku ingin bertemu denganmu
Bagaimana caranya, ibu?

Bu, ada yang lain di matamu
Bila kuingat kembali tatapan itu
Senyummu membuatku rindu
Aku ingin berjumpa denganmu, ibu

Apakah kau berkenan memberitahuku
Bagaimana caranya, ibu?

Bu, aku rindu padamu
Rindu pelukanmu
Aku ingin memelukmu, Ibu....

MASIH ADA CINTA DIHATIKU.

Itukah aku …. ?
Ataukah itu orang lain … ?

Aku ingin mempercayainya bahwa itu aku
Bahwa itu hanya untukku
Apakah aku sedang bermimpi, Tuhan ?
Bangunkan aku dari tidur jika memang aku bermimpi

Tuhan, aku tak tertidur

Tapi mungkin bukan untukku
Mungkinkah dia sedang jatuh hati pada seseorang, bukan aku
Dan dia menyanyikan lagu untuk seseorang itu, bukan aku
Lalu dia akan menyatakan cinta pada seseorang itu, bukan aku

Kemudian aku ? semua bukan untukku
Tapi entah kenapa, aku ingin mengakui ini semua untukku
Setidaknya itu membuatku sedikit senang, berpura-pura untukku sendiri
Semua hanya khayalku ….

Akankah aku tetap mengaguminya, meski dia telah dimiliki orang lain
Sepertinya aku tak bisa berhenti mengaguminya
Meski tertahan di hati,, tapi memang aku tak bisa menghentikannya
Setenang air .. hanya itu yang bisa kulakukan

Kadang hal gila mengusik pikiranku
Disaat aku terdiam dan termangu

Andai saja aku bisa menjadi simpanannya
Terlalu gila kedengarannya, memang gila
namun hati nurani berkata untuk menghentikannya
Aku tak bisa meneruskan hal gila seperti itu …

Tuhan,
Biarkan dia hidup dalam khayalku
Karena perbedaan begitu menjulang dihadapku
Aku ingin terus memimpikannya hingga ku lelah

Ternyata cinta masih ada dihatiku, aku masih memilikinya.....

Sahabat Engkaulah Sahabat



Sahabat,
Aku lemah,
Benteng ku bina telah pun musnah,
Ku mahu bangkit tetapi payah.


Sahabat,
Aku lemah,
Amat mudah digugat mehnah,
Kuatkanlah aku wahai sahabat.


Sahabat,
Aku lemah,

Bertarung nafsu kadangkala rebah,
Sedarkanlah aku daripada taufah.

Sahabat,
Aku lemah,
Jatuh terhumban aku patah,
Papahkanlah aku ke jalan Allah S.W.T,

Sahabat,
Aku lemah,
Namun ku takut menjadi fitnah,
Tegurlah aku biar berhikmah.

Sahabat,
Aku lemah,
Namun ku takut azab-Nya Allah S.W.T,
Peringatkanlah aku jangan bersudah.

Ku tahu,
Sifat insan itu lemah,
Sendirian dia dikelilingi fitnah,
Selain iman pembenteng punah,
Kekuatan hadir di balik ukhuwah.

Sahabat,
Aku lemah,
Kalian harapanku,
Janganlah biarkan aku terus hanyut.

Sabarlah denganku biarpun payah,
Tegurlah aku walaupun kerenah,
Sebelum aku punah,
Sebelum aku menyesal tak sudah,
Sebelum aku diazab Allah S.W.T.

Pimpinlah aku bersamamu,
Kembali kepada Allah S.W.T,
Moga-moga pengakhirannya,
Khusnul khatimah.

Ku berharap padamu,
Sahabat yang kisah.