Katakan wahai sang mentari
Kilauan sinar selalu menerangi jiwa ini,
Akan tetapi tiba-tiba saja terdengar gemuruh menanti,
Buliran air perlahan tajam menuruni,Hujan..
Beranak pinak menelurkan butir-butir air,
Menggenang dalam jalan,
Tergerak dengan suara liar..
Dengan siang hari dengan sisa-sisa hujan,
Dan anak-anak hujan pun riang memangku bumi tuk menari
Melontarkan bait-bait puisi cinta di perjalanan,
Meneriakan kata-kata sejuta cinta dalam sukma
Ku pandangi engkau seharum wangi tanah,
Tak kala hujan menyiram tenang di atas bumi,
Dengan tatapan syahdu menuai makna,
Bersama siulan cinta dan lagu rindu menggunung di dalam hati
Katakan cinta pada hujan,
Setiap hari..
Aku selalu jatuh cinta dalam diam,
Setiap hari..
Setiap hari, Aku mencintanya dan
Tiap hari pula aku jatuh cinta..Lihat Selengkapnya
Kilauan sinar selalu menerangi jiwa ini,
Akan tetapi tiba-tiba saja terdengar gemuruh menanti,
Buliran air perlahan tajam menuruni,
Beranak pinak menelurkan butir-butir air,
Menggenang dalam jalan,
Tergerak dengan suara liar..
Dengan siang hari dengan sisa-sisa hujan,
Dan anak-anak hujan pun riang memangku bumi tuk menari
Melontarkan bait-bait puisi cinta di perjalanan,
Meneriakan kata-kata sejuta cinta dalam sukma
Ku pandangi engkau seharum wangi tanah,
Tak kala hujan menyiram tenang di atas bumi,
Dengan tatapan syahdu menuai makna,
Bersama siulan cinta dan lagu rindu menggunung di dalam hati
Katakan cinta pada hujan,
Setiap hari..
Aku selalu jatuh cinta dalam diam,
Setiap hari..
Setiap hari, Aku mencintanya dan
Tiap hari pula aku jatuh cinta..Lihat Selengkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar